Transkrip/ringkasan kajian bersama Ustadz Aris Munandar, S.S. M.PI hafizhahullah
oleh : al-Akh al-Fadhil Irfan Khan hafizhahullah
Diantara adab seorang penuntut ilmu adalah, adab terhadap guru, adab terhadap, majelis ilmu, adab terhadab teman menuntut ilmu, dan adab terhadap diri sendiri. Hendaklah seorang memperhatikan adab – adab dalam menuntut ilmu, agar ia dapat memperoleh manfaat yang besar dari ilmu yang didapat.
Adapun diantara adab – adab seorang penuntut ilmu diantaranya adalah:
[1] Ketahuilah bahwa sesungguhnya menuntut ilmu itu adalah sebuah ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya. Sebagaimana sabda sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”(HR. Ibnu Majah).
Maka setiap aktifitas yang kita lakukan dalam menuntut ilmu itu adalah ibadah dan akan bernilai pahala disisi Allah. Menuntut ilmu adalah sebuah amalan yang dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah, walaupun ia tidak mengerti apa yang disampaikan gurunya. Itu adalah sebuah faedah / manfaat yang ia dapatkan dalam menuntut ilmu.
[2] Ikhlas dalam menuntut ilmu, karena menuntut ilmu adalah sebuah ibadah, maka hendaklah seseorang itu berusaha ikhlas dalam menuntut ilmu, agar amalannya tersebut direrima Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Niat yang Ikhlas akan menyebabkan istiqomahnya seseorang dalam menuntut ilmu, niat yang lurus akan dapat menyampaikan seseorang pada tujuannya. Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang ikhlas dalam menuntut ilmu adalah seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad Rahimahullah:
Menuntut ilmu adalah sebuah amalan yang pahalanya tidak ada tandingannya dari amalan – amalan sunnah
Hendaklah seseorang menuntut ilmu berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya sendiri dan orang lain. Setelah mendapatkan ilmu hendaklah mengamalkan ilmunya tersebut
[3] Diantara adab seorang penuntut ilmu adalah sikap tawadhu dan tidak sombong, hendaklah seorang penuntut ilmu itu mengetahui bahwa ilmu itu adalah lautan yang tidak bertepi, janganlah menjadi orang yang sombong, ketika ia mengetahui hanya sedikit tapi seakan – akan ia menjadi orang yang paling tahu, orang yang paling faqih dalam bidangnya, maka jauhilah sikap seperti ini.
[4] Berhias dengan ahlak yang mulia, seorang penuntut ilmu syar’i harus mengetahui bahwa tujuannya menuntut ilmu agama adalah bukan untuk menambah wawasannya, akan tetapi mengamalkannya, karena setiap ilmu akan menuntut amal, hingga tampak akhlak yang baik dariya. Hendaklah seorang penuntut ilmu memiliki akhlak yang baik, menjauhi akhlak yang buruk, karena seseorang yang telah dikenal oleh masyarakat sebagai seorang penuntut ilmu maka keberadaannya dianggap istimewa, maka hendaknya seorang penuntut ilmu memiliki sikap Muru’ah yakni menghindari hal – hal yang tidak baik untuk dikerjakan walaupun hal tersebut mubah.
[5] Seorang penuntut ilmu harus memiliki semangat dan target yang tinggi, bermimpilah yang besar dan jangan mempunyai keinginan yang lemah, serta mengikuti step – step dalam menuntut ilmu hingga ia mencapai cita – citanya tersebut.
[6] Memiliki penghormatan terhadap majelis ilmu, sebab di sana tempat Allah memberikan ampunan, tempat para malaikat mendoakan orang – orang yang berada di dalamnya. Maka hendaknya seorang penuntut ilmu menghormati majelis tersebut dengan cara memperhatikan sesuatu yang disampaikan, memasang telinga dan fikiran serta tetap berusaha fokus. Mempersiapkan segala sesuatunya dalam menuntut ilmu agar dapat menerima penjelasan dengan baik. Adalah Imam Malik Rahimahullah apabila hendak mengisi majelis beliau mandi terlebih dahulu. Dengarlah perkataan Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu :
“Tidur di saat dibacakan ayat Al – Qur’an dan Hadits Nabi adalah godaan syaiton”.
[7] Menghormati / memuliakan guru, karena seorang guru adalah sarana seseorang dalam menuntut ilmu, apabila seorang murid memuliakan gurunya, maka seorang guru akan lebih maksimal dalam menyampaikan ilmunya, dia rela memberikan waktunya agar seorang murid dapat memahami ilmunya dengan baik, maka mereka adalah orang berjasa dalam diri seorang penuntut ilmu.
————–